1. Menghargai Uang
Hargai uang Anda, berapapun besarnya. Bahkan bila Anda hanya mempunyai Rp 5000 saja, hargai harta Anda tersebut. Maksudnya menghargai di sini bukan berarti hanya menyimpan atau menabung, tapi lebih kepada menginvestasikannya.
Robert mengatakan bahwa uang adalah benih kekayaan. Jadi, bila Anda membuang satu lembaran Rp 5000 saja, ini bisa berarti bahwa Anda membuang satu benih yang berpotensi menghasilkan jutaan rupiah. Siapa tahu uang Rp 5000 itu bisa digunakan untuk membeli benih tanaman yang nantinya bisa berkembang menjadi bisnis tanaman bernilai jutaan rupiah?
Yang jelas semuanya butuh proses dan waktu, kita tak bisa mengubah Rp 5000 menjadi Rp 10 juta dalam sekejab, bukan?
2. Mengendalikan Uang
Menurut Robert, ada teknik yang disebut sebagai ”Millionaire’s Minute” agar kita bisa mengendalikan uang. Maksudnya, ketika berbelanja, orang-orang kaya memanfaatkan satu menit dari waktunya sebelum memasuki toko untuk memutuskan barang apa yang akan mereka beli. Mereka tak akan membeli barang di luar daftar mereka. Kemudian mereka membandingkan harga barang dalam toko, dan memilih mana yang paling cocok. Semua itu kira-kira hanya membutuhkan satu menit saja.
Mengendalikan uang berarti kita harus memiliki kontrol penuh atau mengendalikan diri sendiri untuk menjaga pengeluaran.
3. Menabung
Sejak SD kita sudah sering diperingatkan bahwa menabung baik untuk masa depan. Begitu pula menurut Robert. Misalnya, jika Anda perokok, Anda bisa berhenti sehingga Anda bisa menabung uang yang biasanya Anda keluarkan untuk membeli rokok. Jangan malah menggunakan uang tersebut untuk membeli barang lain yang tidak bermanfaat.
4. Menginvestasikan Uang
Kalau di poin pertama penekanannya adalah pada menghargai, maka poin kali ini menekankan pada investasi. Setelah Anda bisa menghargai, mengendalikan, dan menabung tiap rupiah yang Anda miliki, maka saatnya Anda menginvestasikan uang Anda agar bisa terus beranak pinak.
5. Mencari Uang
Hal yang satu ini sepertinya cukup jelas ya :)
Mencari uang berarti tindakan aktif, berbeda dari menginvestasikan uang di mana kita hanya tinggal menunggu hasilnya. Robert mengatakan bahwa kita harus bisa menjadi bos bagi diri sendiri untuk mencari uang. Dengan kata lain, kita harus belajar untuk bisa menjadi seorang entrepreneur. Mengharap gaji atau uang pensiun dari satu perusahaan saja belum bisa membuat kita aman.
6. Melindungi Uang
Tentu saja kita harus menjaga dan melindungi harga yang kita miliki. Ini bisa dilakukan dengan melindungi bisnis yang kita lakukan, seperti misalnya ”tidak menaruh telur dalam satu keranjang”. Artinya, ya jangan hanya mengandalkan pada satu hal saja. Jadi, kalau satu bisnis kita nanti hancur, kita masih memiliki bisnis lain yang menghasilkan.
7. Berbagi
Berbagi juga berarti bahwa kita bersyukur. Berbagi dengan memberi donasi ke masjid, gereja, panti asuhan, dll. Lagi pula, harta hanyalah titipan-Nya. Kita diberi harta agar dimanfaatkan di jalan Allah, agar bisa berguna bagi kita sendiri maupun orang lain yang akhirnya nanti akan menjadi bekal kita di alam yang kekal....he2
Jika kita bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat kita.
J.S. Adams pernah menceritakan di dalam bukunya, “Allegories of Life” tentang dua orang pria yang akan menuju sebuah lembah yang indah dan subur, namun mereka harus melalui sebuah hutan yang sangat lebat untuk sampai ke sana. Orang-orang mengatakan bahwa jalan yang harus ditempuh gelap dan penuh halangan, tapi jika sampai maka semua akan terbayar.
Maka, kedua orang pria tadi pun memulai perjalanan secara bersama-sama di pagi hari. Lama kelamaan, pria pertama menjadi semakin tidak sabar karena susahnya medan yang ditempuh.
Pria pertama memutuskan untuk secepat mungkin sampai ke lembah. Ia tak peduli semak belukar atau tanaman-tanaman tajam yang harus ia hadapi. Ia terus saja menerjang, meskipun semua badannya menjadi sakit.
Ia pun berlari secepat mungkin, sehingga temannya tertinggal. Setelah perjuangannya menembus hutan, ia pun akhirnya sampai di lembah tujuannya, meski sekujur tubuhnya sakit. Orang-orang di sekitar lembah pun memutuskan untuk menolong dan merawatnya.
Ketika pria pertama tadi sudah sampai di lembah, pria kedua masih berada di belakang.
Apa yang dilakukannya? Ternyata ia menggunakan kampak untuk memotong semak belukar dan tanaman yang mengganggu di sepanjang jalannya menuju lembah. Meskipun butuh waktu lebih lama, ia memilih untuk mempermudah jalan untuk dirinya sendiri sekaligus bagi orang lain yang nantinya ingin menuju ke lembah.
Hari demi hari ia lewati, dan akhirnya ia sampai ke lembah yang dimaksud. Sesampainya di sana, ia pun bertemu temannya yang masih terbaring sakit.
Keesokan harinya, pria yang membuat jalan di hutan tadi kemudian langsung bisa bekerja bersama penduduk di sana, sementara temannya masih tak bisa berbuat apa-apa.
Dan setelah itu, banyak orang mulai berdatangan ke lembah yang indah tersebut melewati jalan yang telah dibuat oleh pria kedua tadi.
Dari cerita ini, J.S. Adams menekankan bahwa ada dua jalan mengarungi kehidupan. Pertama seperti yang dilakukan pria pertama tadi yang hanya memikirkan diri sendiri untuk sampai ke tujuan dan kemudian perjalanannya berakhir, atau seperti pria kedua yang mau membuka jalan untuk orang lain, sehingga mereka mendapat berkah dan manfaat dari apa yang telah ia lakukan.
1. Peluang
Seperti dalam artikel “Apakah Anda Melihat Peluang?”, melihat dan membuat peluang itu penting. Orang lemah menunggu peluang, orang kuat membuat peluang.
Hidup sebenarnya penuh dengan peluang. Tiap pelajaran yang Anda dapat di sekolah atau di universitas adalah peluang, tiap artikel-artikel yang ada di surat kabar adalah peluang, tiap transaksi bisnis yang Anda buat adalah peluang, entah peluang untuk memperluas jaringan, menjadi lebih percaya diri, menjadi lebih jujur, dan peluang-peluang lain dalam bentuk yang berbeda.
Dahulu, apel-apel yang jatuh ke tanah tak diabaikan oleh manusia. Namun, ketika satu apel jatuh di atas kepala Newton, peluanglah yang terlihat. Newton melihat bahwa apel tersebut jatuh mengikuti hukum yang sama dengan benda-benda lainnya yang jatuh, yaitu hukum gravitasi. Hukum gravitasi yang dikemukakannya kemudian melahirkan peluang-peluang baru di masa depan.
2. Dicari – ’Seseorang’
Dunia menginginkan ”seseorang”.
Di sini, Orison menyebutnya dengan “man”, pria sejati. Tapi, tentunya ini berlaku untuk pria dan wanita. Intinya, Ia membicarakan tentang ”kematangan” seseorang, yang ia gambarkan seperti halnya kayu.
Bagaimana maksudnya?
Maksudnya, kayu yang bagus haruslah datang dari pohon yang proses pertumbuhannya bagus. Kalau sudah begitu, kayu yang dihasilkan bisa dijadikan piano, atau ukiran-ukiran yang bernilai tinggi.
Kayu dari pohon tersebut haruslah melalui proses yang panjang. Sama halnya seperti manusia. Manusia haruslah menempuh proses yang di dalamnya termasuk pendidikan dan pengalaman, sehingga seseorang yang tadinya hanya anak kecil yang lugu bisa berubah menjadi seseorang yang memiliki kondisi fisik yang baik, bermental baja, dan juga bermoral baik.
Sayangnya, ada banyak anak muda yang meskipun sudah menempuh proses pembelajaran dan lulus dari institusi-institusi terkemuka yang berakhir sebagai seseorang tidak mandiri dan lemah. Padahal institusi tentu tidak mengajarkan mereka untuk menjadi demikian. Orison lebih lanjut mengatakan,
”Banyak sekali pemuda yang menjanjikan, tapi tak pernah berakhir menjadi orang yang matang!”
3. Semua punya Kesempatan
Semua orang punya kesempatan untuk berhasil, termasuk mereka yang kelihatannya tak punya harapan karena keterbatasan materi atau yang lainnya.
Alexander Dumas pernah mengatakan,
”Ketika saya tahu bahwa saya orang kulit hitam, saya hidup seolah-olah saya orang kulit putih, sehingga orang tidak melihat warna kulit saya.”
Kalau Dumas memiliki masalah karena ia kaum ras minoritas, James Sharples memiliki masalah yang tak kalah menantang.
Dahulunya, Sharples sangatlah miskin, tapi ia sering bangun pukul 3 dini hari untuk menyalin buku-buku yang tak bisa ia beli dengan uangnya. Ia juga berjalan 29 Km ke kota Manchester dan kembali lagi setelah bekerja keras untuk membeli peralatan memahat. Ia sangat pandai memanfaatkan waktunya, sehingga bertahun-tahun kerja keras yang ia dedikasikan berhasil membuahkan The Forge, sebuah ukiran baja yang terkenal dan bernilai tinggi.
Kisah yang hampir sama datang dari Lord Eldon, yang dahulunya hanyalah anak yang terlalu miskin untuk bisa pergi ke sekolah. Tapi ia memiliki keinginan yang sangat kuat untuk berhasil. Hampir sama seperti Sharples, Eldon bangun pukul 4 dini hari untuk membaca salinan dari buku tentang hukum yang ia pinjam. Ketika ia pertama kali praktik, penghasilannya kecil sekali. Tapi, ia tak mau menyerah.
Kegigihan akhirnya membuat Lord Eldon menjadi salah satu pengacara terhebat pada zamannya.
Seperti dalam artikel “Apakah Anda Melihat Peluang?”, melihat dan membuat peluang itu penting. Orang lemah menunggu peluang, orang kuat membuat peluang.
Hidup sebenarnya penuh dengan peluang. Tiap pelajaran yang Anda dapat di sekolah atau di universitas adalah peluang, tiap artikel-artikel yang ada di surat kabar adalah peluang, tiap transaksi bisnis yang Anda buat adalah peluang, entah peluang untuk memperluas jaringan, menjadi lebih percaya diri, menjadi lebih jujur, dan peluang-peluang lain dalam bentuk yang berbeda.
Dahulu, apel-apel yang jatuh ke tanah tak diabaikan oleh manusia. Namun, ketika satu apel jatuh di atas kepala Newton, peluanglah yang terlihat. Newton melihat bahwa apel tersebut jatuh mengikuti hukum yang sama dengan benda-benda lainnya yang jatuh, yaitu hukum gravitasi. Hukum gravitasi yang dikemukakannya kemudian melahirkan peluang-peluang baru di masa depan.
Orang yang melihat dan mengambil peluang akan menanam benih yang akan menghasilkan buah-buah peluang lain untuk dirinya sendiri dan orang lain.
2. Dicari – ’Seseorang’
Dunia menginginkan ”seseorang”.
Di sini, Orison menyebutnya dengan “man”, pria sejati. Tapi, tentunya ini berlaku untuk pria dan wanita. Intinya, Ia membicarakan tentang ”kematangan” seseorang, yang ia gambarkan seperti halnya kayu.
Bagaimana maksudnya?
Maksudnya, kayu yang bagus haruslah datang dari pohon yang proses pertumbuhannya bagus. Kalau sudah begitu, kayu yang dihasilkan bisa dijadikan piano, atau ukiran-ukiran yang bernilai tinggi.
Kayu dari pohon tersebut haruslah melalui proses yang panjang. Sama halnya seperti manusia. Manusia haruslah menempuh proses yang di dalamnya termasuk pendidikan dan pengalaman, sehingga seseorang yang tadinya hanya anak kecil yang lugu bisa berubah menjadi seseorang yang memiliki kondisi fisik yang baik, bermental baja, dan juga bermoral baik.
Sayangnya, ada banyak anak muda yang meskipun sudah menempuh proses pembelajaran dan lulus dari institusi-institusi terkemuka yang berakhir sebagai seseorang tidak mandiri dan lemah. Padahal institusi tentu tidak mengajarkan mereka untuk menjadi demikian. Orison lebih lanjut mengatakan,
”Banyak sekali pemuda yang menjanjikan, tapi tak pernah berakhir menjadi orang yang matang!”
3. Semua punya Kesempatan
Semua orang punya kesempatan untuk berhasil, termasuk mereka yang kelihatannya tak punya harapan karena keterbatasan materi atau yang lainnya.
Alexander Dumas pernah mengatakan,
”Ketika saya tahu bahwa saya orang kulit hitam, saya hidup seolah-olah saya orang kulit putih, sehingga orang tidak melihat warna kulit saya.”
Kalau Dumas memiliki masalah karena ia kaum ras minoritas, James Sharples memiliki masalah yang tak kalah menantang.
Dahulunya, Sharples sangatlah miskin, tapi ia sering bangun pukul 3 dini hari untuk menyalin buku-buku yang tak bisa ia beli dengan uangnya. Ia juga berjalan 29 Km ke kota Manchester dan kembali lagi setelah bekerja keras untuk membeli peralatan memahat. Ia sangat pandai memanfaatkan waktunya, sehingga bertahun-tahun kerja keras yang ia dedikasikan berhasil membuahkan The Forge, sebuah ukiran baja yang terkenal dan bernilai tinggi.
Kisah yang hampir sama datang dari Lord Eldon, yang dahulunya hanyalah anak yang terlalu miskin untuk bisa pergi ke sekolah. Tapi ia memiliki keinginan yang sangat kuat untuk berhasil. Hampir sama seperti Sharples, Eldon bangun pukul 4 dini hari untuk membaca salinan dari buku tentang hukum yang ia pinjam. Ketika ia pertama kali praktik, penghasilannya kecil sekali. Tapi, ia tak mau menyerah.
Kegigihan akhirnya membuat Lord Eldon menjadi salah satu pengacara terhebat pada zamannya.
Jurusan Perminyakan: Kalo aku jadi SPBU, pasti tiap hari ada tulisan ‘CINTA HABIS’ soalnya kamu telah memborong semua cintaku.
Jurusan Sistem Informasi: Kayanya laptopku error deh, soalnya tiap mau ngetik deket-deket kamu font yg keluar selalu Times New “Romance”.
Jurusan Teknik Informatika: Ketika virus yang bernama CINTA.exe menyerang hatiku yang membuatku teringat selalu padamu.
Jurusan Teknik Elektro: Aku memang anak elektro, tapi akupun tak mengerti kenapa sentuhanmu bisa menyetrum kalbuku.
Jurusan Geofisika: perlu banyak alat untuk tahu apa isi bumi, tapi tak perlu banyak alat untukmu mengetahui isi hatiku
Jurusan Kedokteran: tanpa membedah isi hatimu pun, aku tahu kamu mencintaiku
Jurusan Teknik Lingkungan: Senyummu bagaikan global warming, yang mampu mencairkan isi hatiku.
Jurusan Seni Rupa: Kau warnai duniaku dengan cinta dan kasih sayang.
Jurusan Seni Musik: aku dan kamu bagaikan nada-nada yang bila berkumpul akan membentuk suatu harmoni
Jurusan Keperawatan: Mencintaimu bagaikan diare, tak dapat ditahan lagi.
Jurusan Ekonomi : Aku tiap hari menulis nomor dan menghitung, namun hanya 1 angka yang aku suka yaitu Dirimu Satu
Jurusan Pertanian : Kau bagaikan Bunga yang selalu harum untuk ku, namun aku lebih suka kau seperti air yang mengaliri menyegarkan dalam Hidup ku
Jurusan Peternakan : Jangan biarkan sendiri, karena bagaimanapun aku gak menggigit tetapi aku akan membawa Terbang seperti burung di Langit kemana kau suka….!!!
Jurusan Kehutanan : Aku mempelajari keAjaiban Tuhan di dalam Hutan dengan berbagai Hal hal yang Indah dan Unik, Namun hanya kehadiranmu di dekat saya yang terINDAH bagiku mengisi kesepianku…..!!
jurusan pajak : aku tak biasa mengisi SPT , aku hanya terbiasa mengisi Hatimu
Jurusan Sosiologi: kalo Karl Marx bilang kita berjuang utk sampai di kelas Scientific Communism, kalo menurutku aku berjuang utk sampai di hati kamu
Jurusan hukum 1 : Hukum memang abstrak, tapi cintaku padamu 100% nyata..
Jurusan hukum 2 : Aku senang, karena mencintaimu gk d larang dalam KUHP.
mahasiswa Dkv gan = Indahnya sentuhan vektor dalam seni digital imaging tidak seindah dan semanis senyum wajah narsis mu yang ku tangkap dalam finder dalam mata kuliah photography ku
1. jurusan komp.akun : aku dapat membuat program untuk mengatur laporan keuangan, tapi aku tak dapat membuat program untuk dapat mengukur laporan cintaku padamu~
2. jurusan hukum : aku terbiasa menghukum orang yang bersalah, tapi aku akan selalu menjadi pihak pembelamu~
3. jurusan fotografi : tak ada foto yang lebih indah selain dirimu~
4. jurusan koki : semua makanan akan terasa lebih nikmat saat ada bumbu cinta darimu~
jurusan psikologi : semenjak bertemu denganmu perilaku aku selalu berubah-ubah..sehingga menciptakan begitu bnyak emosi2 yg aku rasakan..kadang senang, gelisah, cemas, cemburu buta, apakah ini yg dinamakan cinta?
Teknik telekomunikasi : Tanpa memakai antena pun kamu udah tahu kok signal cinta yang aku kirim ke hatimu….
Jurusan Arsitek : aku tak salah mencintaimu,karena aku sudah menghapal Denah-denah menuju hatimu
Jurusan DKV : cinta ku kepadamu sebesar kertas A2 dan mungkin cintaku setebal Tinta Cina.
Jurusan TEKNIK SIPIL : "Sekokoh-kokohnya Pondasi Tiang Pancang, lebih kokoh cintaku padamu"
farmasi: kau bagaikan air sedangkan aq naoh, bila kehadiranmu membuat terjadi ledakan besar dalam hatiku
Jurusan Teknik Kelautan: Cintaku padamu bagai deburan energi ombak yang menghantam breakwater,,
Jurusan Ekonomi : Setiap aku mengerjakan Neraca keuangan pasti ada yang salah dan tidak seimbang, tapi saat membuat Neraca Cinta kulihat ada keseimbangan diantara kita..
jurusan akuntansi keuangan auditing : setiap hari kuselalu memeriksa kesalahan pencatatan laporan keuangan tetapi mengapa aku tak menemukan kesalahan pada dirimu yg membuatku jatuh cinta
akuntansi pajak : setiap hari ku mengurus pajak untuk beratus orang namun mengapa aku tak dapat menghitung pajak yang dtagih orang lain ketika jadian dnganmu
jurusan akuntansi:
aku mungkin bisa menyeimbangkan neraca laporan keuangan, tp neraca di otakku ga pernah bisa seimbang, kebanyakan mikirin kamu sih…
teknik geodesi (lagi) : Tak perlu repot repot memakai bantuan satelit landsat,ikonos, geoeye, maupun tracking GPS untuk mengetahui dimana hatiku berada. Hatiku selalu berada di hatimu sayang, layaknya BM orde 0 Bakosurtanal yang selalu terpancang kuat tanpa bergeser sedikitpun
jurusan kedokteran : aku tak takut di bius cintamu, aku hanya takut akan kehilanganmu
Teknik Penerbangan :
1. Berapapun banyaknya pramugari cantik didepanku…, tetap tak bisa mengalihkan perhatianku kepadamu sayang…, karna cuma kamu yang bisa membuat hatiku terbang melayang…
2. Begitu pesawatku landing di pelabuhan hatimu…, rasanya tak ingin ku push-back kan pesawatku lagi tuk menuju pelabuhan lainnya…
3. Saat aku menghitung gaya dorong engine Boeing 737-800 ternyata hasilnya lebih besar gaya dorong hatiku untuk lebih mencintaimu….
jurusan akuntansi : semakin tinggi harga suatu barang, semakin rendah penawarannya….semakin rendah cintamu padaku, semakin tinggi usahaku untuk menggapainya
jurusan akuntansi keuangan : sisi debit dan kredit harus selalu sama jumlahnya agar laporan keuangan balance, begitu juga cinta mu padaku harus tetap sama jumlahnya sehingga laporan keuangan cinta kita tetap balance
jurusan ekonomi: satu-satunya barang yang bisa diproduksi hatiku adalah cinta, didistribusikan langsung ke hati kamu, semoga selamanya cinta aku bisa kamu konsumsi
Teknik Sipil : Mencintaimu dan menjagamu merupakan Suatu Mega Proyek yang tak Lekang wAktu seHingga Harus di manage agar proyek tersebut tidak gagal.
Jurusan Aeronautika : Jika pesawat cintaku sudah take off.. aku takkan RTB [ Return To Base] walau hujan badai menerpa
Jurusan Politik : Sadar ga sih ?! kalo sekarang banyak isu politik yang berkembang. Tapi tenang, aku berkata cinta untukmu bukanlah sebuah isu. INI NYATA !!!!
Jurusan Geografi : Indonesia terdiri dari banyak iklim, cuaca yang berubah setiap saat. Merasa lebih dekat denganmu, aku menjadi nyaman. Karena kamu tahu cuaca di hatiku
Jurusan Farmasi : Sejenak aku berpikir untuk berhenti untuk mencari arti cinta sebenarnya, tapi ketika mengingatmu mengaktifkan potensial aksi yang membawa sinyal neuron kesetiap celah sinaps dihatiku. Aku mencintaimu
Jurusan Geologi : Saat hati ini tergoyah oleh guncangan magnetik lempeng bumi, membuatku berfikir sejenak tentang kedahsyatan hatimu yang menggesek hatiku seperti patahan kerak bumi yang menyebabkan tsunami
Jurusan Agama : Kamu menanyakan "Kapan Nikahkan aku ?!" Jawablah "Sekarang", karena orang tua ku adalah Seorang Wali Nikahnya
Jurusan teknik pertambangan : lebih gampang menggali di daerah manapun dimuka bumi daripada menggali dalam hatimu
Jurusan Teknik komputer : kamu itu bagaikan prosesor yang merupakan otak dan pengendali jalannya data cinta di hatiku
Jurusan Interior : ketika interior dihatimu berisi namaku. Aku ga akan mencari desain interior hati lainnya. Karena dihalaman hatiku sudah tertancapkan nama dan hatimu
Jurusan Bisnis: Mengapa Tiap Kali Aku Menulis Laporan Kerugian Selalu Ingat Kamu. Karena Kamu Udah Menguras Isi HATIKU Makanya Aku Nggak Pernah Untung.
Jurusan Kedokteran Hewan : Perlu vaksin untuk hewan yg aku sayang, tapi untuk sayang sama kamu ga perlu pake vaksin, soal'a kamu udh jadi vaksin buat hati aku
Jurusan Biologi: detak jantungku naik dua kali lipat ketika meraskan kehadiranmu
Jurusan Kelautan: ku mengetahui indahnya jenis2 ikan di laut, tapi ku baru mengetahui indah nya dirimu jika berada di hatiku
Jurusan Kedokteran: banyak virus yang kupelajari, tapi hanya satu virus yang tak pernah bisa sembuh, yaitu virus cinta kepadamu
Jurusan Sistem Informasi: Kayanya laptopku error deh, soalnya tiap mau ngetik deket-deket kamu font yg keluar selalu Times New “Romance”.
Jurusan Teknik Informatika: Ketika virus yang bernama CINTA.exe menyerang hatiku yang membuatku teringat selalu padamu.
Jurusan Teknik Elektro: Aku memang anak elektro, tapi akupun tak mengerti kenapa sentuhanmu bisa menyetrum kalbuku.
Jurusan Geofisika: perlu banyak alat untuk tahu apa isi bumi, tapi tak perlu banyak alat untukmu mengetahui isi hatiku
Jurusan Kedokteran: tanpa membedah isi hatimu pun, aku tahu kamu mencintaiku
Jurusan Teknik Lingkungan: Senyummu bagaikan global warming, yang mampu mencairkan isi hatiku.
Jurusan Seni Rupa: Kau warnai duniaku dengan cinta dan kasih sayang.
Jurusan Seni Musik: aku dan kamu bagaikan nada-nada yang bila berkumpul akan membentuk suatu harmoni
Jurusan Keperawatan: Mencintaimu bagaikan diare, tak dapat ditahan lagi.
Jurusan Ekonomi : Aku tiap hari menulis nomor dan menghitung, namun hanya 1 angka yang aku suka yaitu Dirimu Satu
Jurusan Pertanian : Kau bagaikan Bunga yang selalu harum untuk ku, namun aku lebih suka kau seperti air yang mengaliri menyegarkan dalam Hidup ku
Jurusan Peternakan : Jangan biarkan sendiri, karena bagaimanapun aku gak menggigit tetapi aku akan membawa Terbang seperti burung di Langit kemana kau suka….!!!
Jurusan Kehutanan : Aku mempelajari keAjaiban Tuhan di dalam Hutan dengan berbagai Hal hal yang Indah dan Unik, Namun hanya kehadiranmu di dekat saya yang terINDAH bagiku mengisi kesepianku…..!!
jurusan pajak : aku tak biasa mengisi SPT , aku hanya terbiasa mengisi Hatimu
Jurusan Sosiologi: kalo Karl Marx bilang kita berjuang utk sampai di kelas Scientific Communism, kalo menurutku aku berjuang utk sampai di hati kamu
Jurusan hukum 1 : Hukum memang abstrak, tapi cintaku padamu 100% nyata..
Jurusan hukum 2 : Aku senang, karena mencintaimu gk d larang dalam KUHP.
mahasiswa Dkv gan = Indahnya sentuhan vektor dalam seni digital imaging tidak seindah dan semanis senyum wajah narsis mu yang ku tangkap dalam finder dalam mata kuliah photography ku
1. jurusan komp.akun : aku dapat membuat program untuk mengatur laporan keuangan, tapi aku tak dapat membuat program untuk dapat mengukur laporan cintaku padamu~
2. jurusan hukum : aku terbiasa menghukum orang yang bersalah, tapi aku akan selalu menjadi pihak pembelamu~
3. jurusan fotografi : tak ada foto yang lebih indah selain dirimu~
4. jurusan koki : semua makanan akan terasa lebih nikmat saat ada bumbu cinta darimu~
jurusan psikologi : semenjak bertemu denganmu perilaku aku selalu berubah-ubah..sehingga menciptakan begitu bnyak emosi2 yg aku rasakan..kadang senang, gelisah, cemas, cemburu buta, apakah ini yg dinamakan cinta?
Teknik telekomunikasi : Tanpa memakai antena pun kamu udah tahu kok signal cinta yang aku kirim ke hatimu….
Jurusan Arsitek : aku tak salah mencintaimu,karena aku sudah menghapal Denah-denah menuju hatimu
Jurusan DKV : cinta ku kepadamu sebesar kertas A2 dan mungkin cintaku setebal Tinta Cina.
Jurusan TEKNIK SIPIL : "Sekokoh-kokohnya Pondasi Tiang Pancang, lebih kokoh cintaku padamu"
farmasi: kau bagaikan air sedangkan aq naoh, bila kehadiranmu membuat terjadi ledakan besar dalam hatiku
Jurusan Teknik Kelautan: Cintaku padamu bagai deburan energi ombak yang menghantam breakwater,,
Jurusan Ekonomi : Setiap aku mengerjakan Neraca keuangan pasti ada yang salah dan tidak seimbang, tapi saat membuat Neraca Cinta kulihat ada keseimbangan diantara kita..
jurusan akuntansi keuangan auditing : setiap hari kuselalu memeriksa kesalahan pencatatan laporan keuangan tetapi mengapa aku tak menemukan kesalahan pada dirimu yg membuatku jatuh cinta
akuntansi pajak : setiap hari ku mengurus pajak untuk beratus orang namun mengapa aku tak dapat menghitung pajak yang dtagih orang lain ketika jadian dnganmu
jurusan akuntansi:
aku mungkin bisa menyeimbangkan neraca laporan keuangan, tp neraca di otakku ga pernah bisa seimbang, kebanyakan mikirin kamu sih…
teknik geodesi (lagi) : Tak perlu repot repot memakai bantuan satelit landsat,ikonos, geoeye, maupun tracking GPS untuk mengetahui dimana hatiku berada. Hatiku selalu berada di hatimu sayang, layaknya BM orde 0 Bakosurtanal yang selalu terpancang kuat tanpa bergeser sedikitpun
jurusan kedokteran : aku tak takut di bius cintamu, aku hanya takut akan kehilanganmu
Teknik Penerbangan :
1. Berapapun banyaknya pramugari cantik didepanku…, tetap tak bisa mengalihkan perhatianku kepadamu sayang…, karna cuma kamu yang bisa membuat hatiku terbang melayang…
2. Begitu pesawatku landing di pelabuhan hatimu…, rasanya tak ingin ku push-back kan pesawatku lagi tuk menuju pelabuhan lainnya…
3. Saat aku menghitung gaya dorong engine Boeing 737-800 ternyata hasilnya lebih besar gaya dorong hatiku untuk lebih mencintaimu….
jurusan akuntansi : semakin tinggi harga suatu barang, semakin rendah penawarannya….semakin rendah cintamu padaku, semakin tinggi usahaku untuk menggapainya
jurusan akuntansi keuangan : sisi debit dan kredit harus selalu sama jumlahnya agar laporan keuangan balance, begitu juga cinta mu padaku harus tetap sama jumlahnya sehingga laporan keuangan cinta kita tetap balance
jurusan ekonomi: satu-satunya barang yang bisa diproduksi hatiku adalah cinta, didistribusikan langsung ke hati kamu, semoga selamanya cinta aku bisa kamu konsumsi
Teknik Sipil : Mencintaimu dan menjagamu merupakan Suatu Mega Proyek yang tak Lekang wAktu seHingga Harus di manage agar proyek tersebut tidak gagal.
Jurusan Aeronautika : Jika pesawat cintaku sudah take off.. aku takkan RTB [ Return To Base] walau hujan badai menerpa
Jurusan Politik : Sadar ga sih ?! kalo sekarang banyak isu politik yang berkembang. Tapi tenang, aku berkata cinta untukmu bukanlah sebuah isu. INI NYATA !!!!
Jurusan Geografi : Indonesia terdiri dari banyak iklim, cuaca yang berubah setiap saat. Merasa lebih dekat denganmu, aku menjadi nyaman. Karena kamu tahu cuaca di hatiku
Jurusan Farmasi : Sejenak aku berpikir untuk berhenti untuk mencari arti cinta sebenarnya, tapi ketika mengingatmu mengaktifkan potensial aksi yang membawa sinyal neuron kesetiap celah sinaps dihatiku. Aku mencintaimu
Jurusan Geologi : Saat hati ini tergoyah oleh guncangan magnetik lempeng bumi, membuatku berfikir sejenak tentang kedahsyatan hatimu yang menggesek hatiku seperti patahan kerak bumi yang menyebabkan tsunami
Jurusan Agama : Kamu menanyakan "Kapan Nikahkan aku ?!" Jawablah "Sekarang", karena orang tua ku adalah Seorang Wali Nikahnya

Jurusan teknik pertambangan : lebih gampang menggali di daerah manapun dimuka bumi daripada menggali dalam hatimu
Jurusan Teknik komputer : kamu itu bagaikan prosesor yang merupakan otak dan pengendali jalannya data cinta di hatiku
Jurusan Interior : ketika interior dihatimu berisi namaku. Aku ga akan mencari desain interior hati lainnya. Karena dihalaman hatiku sudah tertancapkan nama dan hatimu
Jurusan Bisnis: Mengapa Tiap Kali Aku Menulis Laporan Kerugian Selalu Ingat Kamu. Karena Kamu Udah Menguras Isi HATIKU Makanya Aku Nggak Pernah Untung.
Jurusan Kedokteran Hewan : Perlu vaksin untuk hewan yg aku sayang, tapi untuk sayang sama kamu ga perlu pake vaksin, soal'a kamu udh jadi vaksin buat hati aku
Jurusan Biologi: detak jantungku naik dua kali lipat ketika meraskan kehadiranmu
Jurusan Kelautan: ku mengetahui indahnya jenis2 ikan di laut, tapi ku baru mengetahui indah nya dirimu jika berada di hatiku
Jurusan Kedokteran: banyak virus yang kupelajari, tapi hanya satu virus yang tak pernah bisa sembuh, yaitu virus cinta kepadamu
teman kampus seperjuangan & sepermainan :D
Ni foto pada saat kami karaokean di family box,
di situ yang pake baju putih namanya darman alias si bolang anak petualang. kmudian sebelahnya pake baju abu2 namanya acing (preman tapi suka tidur kwkwk...)
nah yang sebelah lagi tu buyung PK(...) julukannya oskar, dia seneng tu liat temennya menderita karna ulahnya dan yang paling sering jadi korban si acing. nah kalo yang sebelahnya lagi tu ane nama nya budiyanto, no komeng neh hehehe.
lagu yang sering kami bawakan pada saat karaoke.
Ni foto pada saat kami karaokean di family box,
di situ yang pake baju putih namanya darman alias si bolang anak petualang. kmudian sebelahnya pake baju abu2 namanya acing (preman tapi suka tidur kwkwk...)
nah yang sebelah lagi tu buyung PK(...) julukannya oskar, dia seneng tu liat temennya menderita karna ulahnya dan yang paling sering jadi korban si acing. nah kalo yang sebelahnya lagi tu ane nama nya budiyanto, no komeng neh hehehe.
lagu yang sering kami bawakan pada saat karaoke.
bruno_mars-the_lazy_song : download
B.O.B Feat Bruno Mars - Nothin On You : download
Jelmol - 03 - Jaga Kau Jaga : download
Imam s arifin. bekas pacar : download
Stinky. Mungkinkah : download
Ona sutra. titip cintaku : download
Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.
Berikut adalah sebuah hadits yang patut direnungkan bersama yang menjelaskan mengenai keutamaan orang yang berilmu (agama) dan yang mendakwahkan ilmu.
Dari Abu Musa, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Jenis pertama adalah tanah yang bermanfaat dengan adanya hujan. Tanah tersebut menjadi hidup setelah sebelumnya mati, lalu dia pun menumbuhkan tanaman. Akhirnya, manusia pun dapat memanfaatkannya, begitu pula hewan ternak, dan tanaman lainnya dapat tumbuh di tanah tersebut.
Begitu pula manusia jenis pertama. Dia mendapatkan petunjuk dan ilmu. Dia pun menjaganya (menghafalkannya), kemudian hatinya menjadi hidup. Dia pun mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang dia miliki pada orang lain. Akhirnya, ilmu tersebut bermanfaat bagi dirinya dan juga bermanfaat bagi yang lainnya.
Jenis kedua adalah tanah yang tidak mendatangkan manfaat bagi dirinya sendiri, namun bermanfaat bagi orang lain. Tanah ini menahan air sehingga dapat dimanfaatkan oleh yang lain. Manusia dan hewan ternak dapat mengambil manfaat darinya.
Begitu pula manusia jenis kedua. Dia memiliki ingatan yang bagus. Akan tetapi, dia tidak memiliki pemahaman yang cerdas. Dia juga kurang bagus dalam menggali faedah dan hukum. Dia pun kurang dalam berijtihad dalam ketaatan dan mengamalkannya. Manusia jenis ini memiliki banyak hafalan. Ketika orang lain yang membutuhkan yang sangat haus terhadap ilmu, juga yang sangat ingin memberi manfaat dan mengambil manfaat bagi dirinya; dia datang menghampiri manusia jenis ini, maka dia pun mengambil ilmu dari manusia yang punya banyak hafalan tersebut. Orang lain mendapatkan manfaat darinya,sehingga dia tetap dapat memberi manfaat pada yang lainnya.
Jenis ketiga adalah tanah tandus yang tanaman tidak dapat tumbuh di atasnya. Tanah jenis ini tidak dapat menyerap air dan tidak pula menampungnya untuk dimanfaatkan orang lain.
Begitu pula manusia jenis ketiga. Manusia jenis ini tidak memiliki banyak hafalan, juga tidak memiliki pemahaman yang bagus. Apabila dia mendengar, ilmu tersebut tidak bermanfaat baginya. Dia juga tidak bisa menghafal ilmu tersebut agar bermanfaat bagi orang lain.” (Syarh Muslim, 15/47-48)
Qurtubhi dan selainnya –rahimahumullah- mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil permisalan terhadap ajaran agama yang beliau bawa dengan al ghoits yang turun ketika sangat dibutuhkan (ketika tanah dalam keadaan tandus, pen). Begitu pula keadaan manusia sebelum diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana tanah dapat menghidupkan daerah yang tandus, begitu pula dengan ilmu agama (ilmu syar’i) dapat menghidupkan hati yang mati. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerupakan orang yang mendengar wahyu dengan berbagai macam tanah yang mendapat air hujan.
Di antara manusia ada yang berilmu, gemar mengamalkam ilmunya dan mengajarkan ilmunya. Orang seperti ini sebagaimana halnya tanah yang subur yang dia bisa memanfaatkan untuk dirinya yaitu untuk minum dan yang lainnya juga bisa memanfaatkannya. Juga ada sebagian manusia lainnya yang mengumpulkan banyak ilmu di masanya, namun dia jarang melakukan amalan nafilah (sunnah) atau juga tidak memahami secara mendalam ilmu yang dia miliki, akan tetapi dia mengajarkan ilmu yang dia kumpulkan tersebut pada yang lainnya. Orang kedua ini seperti tanah yang dapat menampung air, lalu dapat dimanfaatkan oleh manusia. Orang semacam ini termasuk dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Semoga Allah membaguskan seseorang yang mendengar sabdaku, kemudian dia menyampaikannya sebagaimana dia mendengarnya.”
Ada pula orang jenis lain yang mendengar ilmu, namun dia tidak menghafalkannya, tidak mengamalkannya dan tidak pula menyampaikannya kepada orang lain. Inilah orang yang dimisalkan dengan tanah tandus yang tidak bisa menampung atau seringkali membahayakan lainnya.
Hadits ini adalah permisalan untuk dua kelompok yang dipuji karena keduanya memiliki kesamaan (yaitu memberi manfaat bagi orang lain, pen). Sedangkan kelompok ketiga adalah kelompok yang tercela yang tidak dapat mendatangkan manfaat. Wallahu a’lam.” (Fathul Bari, 1/177)
Siapakah Manusia yang Disebutkan dalam Hadits Ini?
Manusia jenis pertama adalah penerus para Rasul ‘alaihimush sholaatu wa salaam. Mereka inilah yang menegakkan agama ini dengan ilmu, ‘amal dan dakwah (mengajak kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya). Merekalah pengikut para nabi yang sebenarnya. Mereka inilah yang diibaratkan dengan tanah yang baik, hatinya senantiasa bersih. Tanah seperti ini dapat menumbuhkan tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Dia dapat memperoleh manfaat, begitu juga manusia dapat memperoleh manfaat darinya.
Berikut adalah sebuah hadits yang patut direnungkan bersama yang menjelaskan mengenai keutamaan orang yang berilmu (agama) dan yang mendakwahkan ilmu.
Dari Abu Musa, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ مَا بَعَثَنِى اللَّهُ بِهِ مِنَ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا ، فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتِ الْمَاءَ ، فَأَنْبَتَتِ الْكَلأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ ، وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتِ الْمَاءَ ، فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ ، فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا ، وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى ، إِنَّمَا هِىَ قِيعَانٌ لاَ تُمْسِكُ مَاءً ، وَلاَ تُنْبِتُ كَلأً ، فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقِهَ فِى دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِى اللَّهُ بِهِ ، فَعَلِمَ وَعَلَّمَ ، وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا ، وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِى أُرْسِلْتُ بِهِ
“Permisalan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengannya adalah bagai ghaits (hujan yang bermanfaat) yang mengenai tanah. Maka ada tanah yang baik, yang bisa menyerap air sehingga menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Di antaranya juga ada tanah yang ajadib (tanah yang bisa menampung air, namun tidak bisa menyerap ke dalamnya), maka dengan genangan air tersebut Allah memberi manfaat untuk banyak orang, sehingga manusia dapat mengambil air minum dari tanah ini. Lalu manusia dapat memberi minum untuk hewan ternaknya, dan manusia dapat mengairi tanah pertaniannya. Jenis tanah ketiga adalah tanah qi’an (tanah yang tidak bisa menampung dan tidak bisa menyerap air). Inilah permisalan orang yang memahami agama Allah, bermanfaat baginya ajaran yang Allah mengutusku untuk membawanya. Dia mengetahui ajaran Allah dan dia mengajarkan kepada orang lain. Dan demikianlah orang yang tidak mengangkat kepalanya terhadap wahyu, dia tidak mau menerima petunjuk yang Allah mengutusku untuk membawanya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Manusia Bertingkat-Tingkat Dalam Mengambil Faedah Ilmu
An Nawawi –rahimahullah- mengatakan, “Adapun makna hadits dan maksudnya, di dalamnya terdapat permisalan bagi petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan al ghoits (hujan yang bermanfaat). Juga terdapat kandungan dalam hadits ini bahwa tanah itu ada tiga macam, begitu pula manusia.Jenis pertama adalah tanah yang bermanfaat dengan adanya hujan. Tanah tersebut menjadi hidup setelah sebelumnya mati, lalu dia pun menumbuhkan tanaman. Akhirnya, manusia pun dapat memanfaatkannya, begitu pula hewan ternak, dan tanaman lainnya dapat tumbuh di tanah tersebut.
Begitu pula manusia jenis pertama. Dia mendapatkan petunjuk dan ilmu. Dia pun menjaganya (menghafalkannya), kemudian hatinya menjadi hidup. Dia pun mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang dia miliki pada orang lain. Akhirnya, ilmu tersebut bermanfaat bagi dirinya dan juga bermanfaat bagi yang lainnya.
Jenis kedua adalah tanah yang tidak mendatangkan manfaat bagi dirinya sendiri, namun bermanfaat bagi orang lain. Tanah ini menahan air sehingga dapat dimanfaatkan oleh yang lain. Manusia dan hewan ternak dapat mengambil manfaat darinya.
Begitu pula manusia jenis kedua. Dia memiliki ingatan yang bagus. Akan tetapi, dia tidak memiliki pemahaman yang cerdas. Dia juga kurang bagus dalam menggali faedah dan hukum. Dia pun kurang dalam berijtihad dalam ketaatan dan mengamalkannya. Manusia jenis ini memiliki banyak hafalan. Ketika orang lain yang membutuhkan yang sangat haus terhadap ilmu, juga yang sangat ingin memberi manfaat dan mengambil manfaat bagi dirinya; dia datang menghampiri manusia jenis ini, maka dia pun mengambil ilmu dari manusia yang punya banyak hafalan tersebut. Orang lain mendapatkan manfaat darinya,sehingga dia tetap dapat memberi manfaat pada yang lainnya.
Jenis ketiga adalah tanah tandus yang tanaman tidak dapat tumbuh di atasnya. Tanah jenis ini tidak dapat menyerap air dan tidak pula menampungnya untuk dimanfaatkan orang lain.
Begitu pula manusia jenis ketiga. Manusia jenis ini tidak memiliki banyak hafalan, juga tidak memiliki pemahaman yang bagus. Apabila dia mendengar, ilmu tersebut tidak bermanfaat baginya. Dia juga tidak bisa menghafal ilmu tersebut agar bermanfaat bagi orang lain.” (Syarh Muslim, 15/47-48)
Qurtubhi dan selainnya –rahimahumullah- mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil permisalan terhadap ajaran agama yang beliau bawa dengan al ghoits yang turun ketika sangat dibutuhkan (ketika tanah dalam keadaan tandus, pen). Begitu pula keadaan manusia sebelum diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana tanah dapat menghidupkan daerah yang tandus, begitu pula dengan ilmu agama (ilmu syar’i) dapat menghidupkan hati yang mati. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerupakan orang yang mendengar wahyu dengan berbagai macam tanah yang mendapat air hujan.
Di antara manusia ada yang berilmu, gemar mengamalkam ilmunya dan mengajarkan ilmunya. Orang seperti ini sebagaimana halnya tanah yang subur yang dia bisa memanfaatkan untuk dirinya yaitu untuk minum dan yang lainnya juga bisa memanfaatkannya. Juga ada sebagian manusia lainnya yang mengumpulkan banyak ilmu di masanya, namun dia jarang melakukan amalan nafilah (sunnah) atau juga tidak memahami secara mendalam ilmu yang dia miliki, akan tetapi dia mengajarkan ilmu yang dia kumpulkan tersebut pada yang lainnya. Orang kedua ini seperti tanah yang dapat menampung air, lalu dapat dimanfaatkan oleh manusia. Orang semacam ini termasuk dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Semoga Allah membaguskan seseorang yang mendengar sabdaku, kemudian dia menyampaikannya sebagaimana dia mendengarnya.”
Ada pula orang jenis lain yang mendengar ilmu, namun dia tidak menghafalkannya, tidak mengamalkannya dan tidak pula menyampaikannya kepada orang lain. Inilah orang yang dimisalkan dengan tanah tandus yang tidak bisa menampung atau seringkali membahayakan lainnya.
Hadits ini adalah permisalan untuk dua kelompok yang dipuji karena keduanya memiliki kesamaan (yaitu memberi manfaat bagi orang lain, pen). Sedangkan kelompok ketiga adalah kelompok yang tercela yang tidak dapat mendatangkan manfaat. Wallahu a’lam.” (Fathul Bari, 1/177)
Siapakah Manusia yang Disebutkan dalam Hadits Ini?
Manusia jenis pertama adalah penerus para Rasul ‘alaihimush sholaatu wa salaam. Mereka inilah yang menegakkan agama ini dengan ilmu, ‘amal dan dakwah (mengajak kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya). Merekalah pengikut para nabi yang sebenarnya. Mereka inilah yang diibaratkan dengan tanah yang baik, hatinya senantiasa bersih. Tanah seperti ini dapat menumbuhkan tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Dia dapat memperoleh manfaat, begitu juga manusia dapat memperoleh manfaat darinya.
Hubungan Bahasa, Otak, dan Pikiran dalam pembelajaran Berbasis Peta Pikiran
Setiap manusia lahir dengan segala potensi yang dimiliki, termasuk potensi pikiran. Namun, pada praktik pembelajaran, penggunaannya masih jauh dari optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada pembelajaran, seperti kesulitan dalam memusatkan perhatian atau mengingat, yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran. Dalam praktik pembelajaran di sekolah, kondisi ini masih diperburuk oleh praktik pembelajaran yang keliru, seperti pemberian tambahan pembelajaran baik di dalam maupun di luar sekolah. Padahal proses tersebut, hanya dapat bermakna repetisi dari proses pembelajaran sebelumnya dan tidak memberi nilai tambah bagi pemahaman siswa. Pembelajaran tidak hanya terbatas pada membaca buku atau mendengar pengajaran yang tidak memberi pemahaman. Pembelajaran melibatkan pemikiran yang bekerja yang bekerja secara asosiatif, sehingga dalam setiap pembelajaran terjadi penghubungan antar satu informasi dengan informasi yang lain. Pembelajaran sangat erat kaitannya dengan penggunaan otak sebagai pusat aktivitas mental mulai dari pengambilan, pemrosesan, hingga penyimpulan informasi. Dengan demikian, pembelajaran merupakan proses sinergisme antara otak, pikiran dan pemikiran untuk menghasilkan daya guna yang optimal.
Untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran, maka proses pembelajaran harus menggunakan pendekatan keseluruhan otak. Ketika manusia berkomunikasi dengan kata-kata, otak pada saat yang sama harus mencari, memilah, merumuskan, merapikan, mengatur, menghubungkan, dan menjadikan campuran antara gagasan-gagasan dengan kata-kata yang sudah mempunyai arti itu dapat dipahami. Pada saat yang sama, kata-kata ini dirangkai dengan gambar, symbol, citra (kesan), bunyi, dan perasaan. Sekumpulan kata yang bercampur aduk tak berangkai di dalam otak, keluar secara satu demi satu, dihubungkan oleh logika, di atur oleh tata bahasa, dan menghasilkan arti yang dapat dipahami.Salah satu upaya yang dapat digunakan dalam membuat citra visual dan perangkat grafis lainnya sehingga dapat memberikan kesan mendalam adalah peta pikiran. Peta Pikiran merupakan teknik pencatat yang dikembangkan oleh Tony Buzan dan didasarkan pada riset tentang cara kerja otak. Peta Pikiran menggunakan pengingat visual dan sensorik alam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide orisinil dan memicu ingatan yang mudah. Oleh karena itu, proses pembelajaran seharusnya dapat menggunakan teknik pencatatan peta pikiran sebagai salah satu cara belajar yang dapat dilatihkan kepada siswa. Penggunaan Peta Pikiran (Mind mapping) dalam pembelajaran diarapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan kreativitas siswa.
Belajar Berbasis Peta Pikiran
Belajar didefinisikan sebagai semua perubahan pada kapabilitas dan perilaku organisme, baik secara mental maupun fisik, yang diakibatkan oleh pengalaman (Yovan, 2008). Kemampuan belajar merupakan alat andalan dalam mempertahankan kehidupan. Menurut Potter (2002), ada dua kategori umum tentang bagaimana kita belajar, yaitu pertama, bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah (modalitas), dan kedua cara kita mengatur dan mengolah informasi tersebut (dominasi otak). Dengan demikian, cara belajar merupakan kombinasi dari bagaimana menyerap, lalu mengatur, dan mengolah informasi.
Belajar berbasis pada konsep Peta Pikiran (Mind mapping) merupakan cara belajar yang menggunakan konsep pembelajaran komprehensif Total-Mind Learning (TML). Pada konteks TML, pembelajaran mendapatkan arti yang lebih luas. Bahwasanya, di setiap saat dan di setiap tempat semua makhluk hidup di muka bumi belajar, karena belajar merupakan proses alamiah. Semua makhluk belajar menyikapi berbagai stimulus dari lingkungan sekitar untuk mempertahankan hidup.
Dari tinjauan Psikologis, belajar merupakan aktivitas pemrosesan informasi, yang dapat diartikan sebagai proses pembentukan pengetahuan (proses kognitif). Menurut Peaget, setiap anak memiliki skema (scheme) yang merupakan konsep atau kerangka yang eksis di dalam pikiran individu yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi. Sedangkan menurut Vygotsky, kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental.
Fakta yang harus disadari, bahwa dunia pembelajaran bagi anak saat ini dibanjiri dengan informasi yang up to date setiap saat. Ketidakmampuan memroses informasi secara optimal di tengah arus informasi menyebabkan banyak individu yang mengalami hambatan dalam belajar ataupun bekerja. Menurut Yovan (2008), hambatan pemrosesan informasi terletak pada dua hal utama, yaitu proses pencatatan dan proses penyajian kembali. Keduanya merupakan proses yang saling berhubungan satu sama lain.
Dalam hal pencatatan, seringkali individu tanpa disadari membuat catatan yang tidak efektif. Sebagian besar melakukan pencatatan secara linear, bahkan tidak sedikit pula yang membuat catatan dengan menyalin langsung seluruh informasi yang tersaji pada buku atau penjelasan lisan. Hal ini mengakibatkan hubungan antaride/informasi menjadi sangat terbatas dan spesifik, sehingga berujung pada minimnya kreativitas yang dapat dikembangkan setelahnya. Selain itu, bentuk pencatatan seperti ini juga memunculkan kesulitan untu mengingat dan menggunakan seluruh informasi tersebut dalam belajar atau bekerja.
Sedangkan dalam hal penyajian kembali informasi, kemampuan yang paling dibutuhkan adalah memanggil ulang (recalling) informasi yang telah dipelajari. Pemaggilan ulang merupakan kemampuan menyajikan secara tertulis atau lisan berbagai informasi dan hubungannya, dalam format yang sangat personal. Hal ini merupakan salah satu indikator pemahaman individu atas informasi yang diberikan. Dengan demikian, proses pemanggilan ulang sangat erat hubungannya dengan proses pengingatan atau remembering.
Salah satu hal yang berperan dalam pengingatan adalah asosiasi yang kuat antarinformasi dengan interpretasi dari informasi tersebut. Kondisi ini, hanya bisa terjadi ketika informasi tersebut memiliki representasi mental di pikiran. Contohnya, jika seseorang ingin mengingat “mobil”, maka sebelumnya ia perlu merepresentasikan mobil dalam pikirannya, mungkin berupa gambar, merek, harga atau kecepatan. Hubungan tersebut perlu dipahami secara personal, sehingga setelahnya tercipta representasi mental yang lebih mudah diingat.
Bentuk pencatatan yang dapat mengakomodir berbagai maksud di atas adalah dengan Peta Pikiran (Mind Map). Dengan peta pikiran, individu dapat mengantisipasi derasnya laju informasi dengan memiliki kemampuan mencatat yang memungkinkan terciptanya “hasil cetak mental” (mental computer printout). Hal ini tidak hanya dapat membantu dalam mempelajari informasi yang diberikan, tapi juga dapat merefleksikan pemahaman personal yang mendalam atas informasi tersebut. Selain itu Mind mapping juga memungkinkan terjadinya asosiasi yang lebih lengkap pada informasi yang ingin dipelajari, baik asosiasi antarsesama informasi yang ingin dipelajari ataupun dengan informasi yang telah tersimpam sebelumnya di ingatan. Peta Pikiran merupakan suatu teknik grafik yang sangat ampuh dan menjadi kunci yang universal untuk membuka potensi dari seluruh otak, karena menggunakan seluruh keterampilan yang terdapat pada bagian neo-korteks dari otak atau yang lebih dikenal sebagai otak kiri dan otak kanan.
Mind Mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Mind Mapping adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Mind Mapping memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.Mind Mapping yang dibuat oleh siswa dapat bervariasi pada setiap materi. Hal ini disebabkan karena berbedanya emosi dan perasaan yang terdapat dalam diri siswa setiap saat. Suasana menyenangkan yang diperoleh siswa ketika berada di ruang kelas pada saat proses belajar akan mempengaruhi penciptaan peta pikiran.
Dengan demikian, guru diharapkan dapat menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam proses pembuatan Mind Mapping. Proses belajar yang dialami seseorang sangat bergantung kepada lingkungan tempat belajar. Jika lingkungan belajar dapat memberikan sugesti positif, maka akan baik dampaknya bagi proses dan hasil belajar, sebaliknya jika lingkungan tersebut memberikan sugesti negatif maka akan buruk dampaknya bagi proses dan hasil belajar.
Hubungan Logika dengan Bahasa
Logika atau dalam terminologi Indonesia disebut “filsafat berpikir” secara umum merupakan suatu studi tentang manusia, karena yang berpikir itu adalah manusia dan berpikir merupakan tindakan manusia. Tindakan ini mempunyai tujuan yaitu untuk tahu. Tahu ini bukanlah suatu alat atau daya pada manusia yang dipunyainya sejak lahir seperti mata, telinga atau alat indera lainnya, melainkan tahu itu merupakan suatu tindakan yang mempunyai hasil yang disebut sebagai pengetahuan. Adapun alat atau dayanya disebut pikir, budi atau akal.
Berpikir tidak dilakukan manusia sejak lahirnya, walaupun kemampuan itu ada, tetapi pada umumnya mengikuti perkembangan fisik manusia secara biologis. Jadi kemampuan berpikir pada manusia merupakan kemampuan potensial. Berpikir pada prakteknya tidaklah terlalu mudah; dalam konteks ini dapat dikatakan bahwa mungkin orang salah dalam berpikir, bukan karena pengetahuannya yang salah, melainkan karena jalan pikirannya yang tidak lurus atau tidak menurut aturan. Misalkan dikatakan terhadap seseorang yang berbelanja agak berlebih-lebihan serta tidak menawar-nawar; ‘ah itu orang Jakarta’, hal yang demikian itu disebut tidak logis, sebab walaupun mungkin benar bahwa orang yang berbelanja demikian itu orang Jakarta, tapi tidak semua orang Jakarta selalu bertindak demikian kalau berbelanja.
Sebaliknya jika dikatakan orang: A sama dengan B, dan B sama dengan C, maka A sama dengan C. Itu segera nampak kelurusan dari jalan pikiran tersebut, logislah itu, kata orang. Jadi rupa-rupanya adalah aturan berpikir yang tak boleh dilanggar. Suatu tugas ilmiah mencari aturan berpikir ini supaya dikatahui, kalau ada pelanggaran aturan atau penyelewengan dari jalan berpikir yang lurus, maka dicobalah oleh para ahli pikir untuk memenuhi tugas itu, hasilnya memang bermanfaat sekali bagi manusia yang hendak berpikir. Pengetahuan itu merupakan bagian dari filsafat dan disebut orang dengan istilah “logika”. Tugas logika ialah memberikan penjelasan bagaimana orang seharusnya berpikir. Ada juga yang mengatakan bahwa logika itu mengutarakan teknik berpikir, yaitu cara yang sebenarnya untuk berpikir.
Pikiran merupakan juru kunci didalam berlogika, sebenarnya apakah yang disebut dengan pikiran itu? Apakah semua orang sudah menyadari bahwa pikiran bisa bekerja sendiri secara otomatis dan juga bisa bekerja dengan tuntunan si pemilik pikiran?
Sebagaimana telah kita ketahui sebelumnya bahwa ilmu logika pada dasarnya adalah untuk mempelajari hukum-hukum, patokan-patokan dan rumus-rumus berpikir. Sekarang yang menjadi pertanyaan kita adalah apakah semua pemikiran yang sering kita kemukakan dan pemikiran seseorang yang disampaikan kepada kita bisa dinilai logis atau tidak?
Membicarakan hal serupa ini serasa gampang-gampang susah, gampang karena bagi kebanyakan kita yang disebut berpikir ya berpikir aja. Tinggal ngikuti naluri saja, apa yang kita rasakan, apa yang kita yakini, bagaimana pikiran kelompok kita, bagaimana kecenderungan pribadi kita, bagaimana kepribadian dan sugesti-sugesti apa yang kita dapatkan, maka itulah yang akan kita sampaikan sebagai buah pikiran.
Namun demikian, diluar itu masih ada juga dari sebagian kita yang mengemukakan buah pikirannya dengan mengikuti luapan emosi seperti caci maki, kata pujian atau pernyataan keheranan dan kekaguman. Membicarakan pikiran juga bisa menjadi susah jika kita harus menilai hasil buah pikiran yang disampaikan itu, apakah sudah benar atau salah? Sudah bertujuan “baik” atau “jahat” , bertujuan mengatakan fakta apa adanya atau hanya sekedar ingin memutar balikkan fakta, bertujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi dan kelompok atau untuk tujuan kebenaran dan lain-lain.
Bagaimana cara kita untuk mengetahui apa yang disampaikan seseorang dalam buah pikirannya adalah merupakan tugas ilmu logika untuk mengukurnya. Ilmu Logika akan menyelediki, menyaring dan menilai buah pikiran seseorang dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan mendapakan kebenaran terlepas dari segala kepentingan perorangan dan kelompok. Logika akan merumuskan, menetapkan patokan-patokan dan memberikan hukum-hukum yang harus ditaati agar manusia bisa berpikir benar, efisien dan teratur.
Sekarang yang menjadi perhatian kita adalah, bagaimana caranya ilmu logika melakukan hal serupa diatas?
Logika melakukan hal serupa diatas bisa dengan dua cara, pertama dengan meneliti logika formalnya, yaitu melakukan penelitian terhadap kaidah logikanya, hukum-hukum logikanya dan patokan-patokan yang digunakan, apakah sudah benar atau masih salah dalam menarik kesimpulan atau konklusinya.
Kedua dengan melakukan penelitian terhadap logika materialnya, apakah sudah ada persesuaian antara pikiran yang diutarakan dengan kenyataan. Sampai disini ada perbedaan sedikit, apa yang bisa dilakukan oleh ilmu logika material dengan apa yang bisa dilakukan oleh ilmu spiritual semacam tawasuf dan irfan. Bagi ilmu logika material, mengukur kebenaran buah pikiran itu tidak lebih dari meneliti kesatuan (non kontradiksi) antara apa yang diucapkan berdasarkan buah pikiran dengan apa yang bisa dilihat sebagai fakta. Apakah buah pikiran sesuai dengan kenyataan atau tidak.
Bagi logika, ucapan adalah buah pikiran. Pikiran hanya bisa berbuah jika dia diucapkan melalui suara, ucapan, tulisan atau isyarat. Isyarat adalah perkataan yang dipadatkan, karena itu ia adalah perkataan juga. Jadi pikiran dan perkataan adalah identik, tidak berbeda satu sama lain dan yang satu bukan tambahan bagi yang lainnya. Dan bagi logika, susunan kata-kata yang keluar melalui ucapan, isyarat dan tulisan seseorang adalah ‘data’ dan data itu disebut sebagai premis-premis. Apakah premisnya sudah sesuai dengan kenyataan yang ada atau tidak.
Pikiran manusia pada hakikatnya selalu mencari dan berusaha untuk memperoleh kebenaran. Karena itu pikiran merupakan suatu proses. Dalam proses tersebut haruslah diperhatikan kebenaran bentuk dapat berpikir logis. Kebenaran ini hanya menyatakan serta mengandaikan adanya jalan, cara, teknik, serta hukum-hukum yang perlu diikuti. Semua hal ini diselidiki serta dirumuskan dalam logika.
Manusia berpikir itu untuk tahu. Kalau ia berpikir tidak semestinya mungkin ia tidak akan mencapai pengetahuan yang benar. Tak seorang pun mencita-citakan kekeliruan; ia ingin mencapai kebenaran dalam proses tahu-nya itu. Adapun manusia kalau tahu tentang sesuatu, ia akan mengakui sesuatu terhadap sesuatu itu. Misalnya, kalau orang tahu tentang sebuah rumah, mungkin ia tahu juga bahwa rumah itu besar atau kecil. Maka besar atau kecil ini diakui hubungannya dengan rumah itu. Apa pengetahuan itu juga tidak merupakan pengingkaran? Misalnya dalam pengetahuan bahwa: “rumah itu tidak besar” memang menurut bentuknya, ini pengingkaran, negatif. Tetapi pengetahuan yang sebenarnya adalah positif atau pengakuan. Dalam bentuk ingkar tersebut di atas, orang tahu bahwa ada rumah besar menurut ukuran positif yang ada padanya. Itu dasarnya dulu, setelah itu diketahui, maka ternyata bahwa rumah itu tidak mempunyai sifat itu; tetapi tentu ada yang positif pada rumah itu, misalnya indah, mahal, bersih, dan lain sebagainya. Pengetahuan adalah positif. Lebih jelasnya hal ini dalam contoh pengetahuan yang dipunyai orang bahwa: “daun itu tidak merah”. Orang itu tahu benar, bahwa daun itu hijau atau kuning. Jika ia sekiranya tidak mempunyai pengetahuan yang positif, tak mungkin ia tahu, bahwa daun itu tidak merah. Memang harus diakui, bahwa menurut bentuknya mungkin pengetahuan ada yang positif dan ada yang negatif. Tetapi sekali lagi: dasar pengetahuan adalah positif, sebab jika ada sesuatu yang dihubungkan dengan sesuatu kedua, maka ‘sesuatu’ itu haruslah positif.
Sebelumnya dikatakan bahwa tahu ialah mengakui hubungan sesuatu dengan sesuatu. Pengakuan ini bisa nampak, kalau dikatakan, dicetuskan dengan kata atau rentetan kata. Betul pengetahuan itu tidak selalu dan tidak perlu dicetuskan dengan kata atau dengan alat pergaulan lain (gerak, tulisan, dan lain-lain), tetapi jika hendak dinampakan kepada orang lain, maka haruslah dicetuskan dengan alat pergaulan, dan diantara alat itu yang amat baik adalah bahasa. Adapun bahasa yang utama adalah yang dikatakan, diutarakan dengan kata, bahasa lisan. Bahasa dengan kata-katanya dipergunakan manusia untuk mengutarakan isi hatinya. Tiap kata memang mengandung maksud, tetapi dalam bahasa lisan maksud itu tidak hanya ditunjukan dengan kata saja, melainkan juga diiringi dengan gerak, ekspresi, dan situasi lainnya.
Namun, sebagai alat pergaulan kita harus membedakan bermacam-macam bahasa. Ada bahasa lisan yang diucapkan dengan lisan, dan alat pengucap lainnya, dan ada bahasa tulisan, serta ada bahasa gerak. Dalam ilmu, terutama dalam logika, bahasa itu harus bisa mencerminkan maksud setepat-tepatnya. Lain halnya dengan bahasa yang dipergunakan dalam kesusasteraan. Di situ yang diutamakan adalah keindahan bahasa. Memang maksud juga penting, tetapi di samping maksud ada faktor indah. Jadi bahasa menurut caranya mengutarakan ada bahasa lisan, tertulis, dan gerak. Menurut tujuannya ada bahasa kesusasteraan dan bahasa ilmiah. Dalam bahasa ilmiah, pengemasan bahasa yang disampaikan haruslah logis, karena ilmiah artinya berbicara tentang pengetahuan, dan tahu ini mengikuti aturannya sendiri, yaitu logika.
Bahasa kesusasteraan tidak selalu dan juga tidak mungkin selalu logis, karena logika bukanlah satu-satunya faktor penting dalam dunia kesusteraan. Seringkali seakan-akan bahasa kesusasteraan memperkosa logika seperti dalam ungkapan: putri malam, keluar masuk, kepala surat atau guru kepala, minum teh, dan lain sebagainya. Walaupun memang tidak logis, tetapi kita tahu maksudnya.
Bagaimanapun coraknya, bahasa selalu merupakan bentuk berpikir, karena dari bahasa kita dapat tahu maksud orang berbahasa itu. Sebagai bentuk berpikir, bahasa disebut penjelmaan berpikir. Sebagai penjelmaan berpikir bahasa menampakan manusia. Itu sebabnya maka ada bermacam-macam bahasa yang berlainan susunan dan bentuk kalimatnya, juga dalam pembentukan kata-katanya.
Oleh karena manusia yang berpikir itu merupakan kesatuan dan keseluruhan, maka bahasanya pun merupakan kesatuan dan keseluruhan. Bahasa merupakan sesuatu yang hidup dan dinamis. Seringkali perkembangan bahasa tidak selaras dengan perkembangan masyarakat yang mempunyainya, sehingga kerapkali ada kepincangan antara manusia dengan bahasanya, sebab bahasanya tidak mau “di-per-alat” begitu saja. Dalam ilmu dan pengetahuan modern yang dahulu tidak dipunyai oleh masyarakat tertentu, maka manusia mudah berkenalan dengan maksud atau pengertian baru, tetapi itu tak dapat dikatakan dalam bahasanya sendiri. Hal yang demikian ini kita alami dalam bahasa kita maka kita cari dan kita bentuk kata majemuk baru, kita terima pembentukan dari kata asal yang sudah kita miliki tetapi bentuk yang lajim belum ada; adapula kita pinjam saja dari kata asing, entah dari bahasa asing kuno, maupun yang modern; bagaimanapun, kita harus punya kata, sebab kita harus dapat mengatakan isi hati kita. Itulah pikir berpengaruh kepada bahasa, tetapi pembentukan kata baru dan kalimat baru sebagai pencerminan pikiran baru ini, harus juga selalu dalam kerangka bahasanya. Perkosaan terhadap susunan bahasa sendiri, akan mengakibatkan bahasa takkan dipahami oleh masyarakat yang berbahasa itu. Itulah pengaruh bahasa terhadap pikir.
Bukanlah tugas logika untuk menyelidiki bahasa, walaupun bagaimana eratnya hubungan logika dengan bahasa. Dalam tulisan ini dikemukakan sedikit soal bahasa, karena bahasa adalah pencerminan dan alat berpikir manusia. Tugas logika ialah meneropong tentang hal berpikir manusia dan mencoba memberi penjelasan bagaimana manusia dapat berpikir dengan semestinya untuk dapat mencapai kebenaran.
Secara singkat logika dapat dikataka sebagai ilmu pengetahuan dan kemampuian untuk berpikir lurus. Ilmu pengetahuan sendiri adalah kumpulan pengetahuan tentang pokok tertentu. Kumpulan ini merupakan suatu kesatuan yang sistematis serta memberikan penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Penjelasan ini terjadi dengan menunjukkan sebab musababnya.
Logika juga termasuk dalam ilmu pengetahuan yang dijelaskan diatas. Kajian ilmu logika adalah azas-azas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat, dan sehat. Agar dapat berpikir seperti itu, logika menyelidiki, merumuskan, serta menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati. Hal ini menunjukkan bahwa logika bukanlah sebatas teori, tapi juga merupakan suatu keterampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek. Ini sebabnya logika disebut filsafat yang praktis.
Objek material logika adalah berfikir. Yang dimaksud berfikir disini adalah kegiatan pikiran, akal budi manusia. Dengan berfkir, manusia mengolah dan mengerjakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Dengan mengolah dan mengerjakannya ia dapat memperoleh kebenaran. Pengolahan dan pegearjaan ini terjadi dengan mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan, serta menghubungkan pengertian satu dengan pengertian lainnya.
Tetapi bukan sembarangan berfikir yang diselidiki dalam logika. Dalam logika berfikir dipandang dari sudut kelurusan dan ketepatannya. Karena berfikir lurus dan tepat merupakan objek formal logika. Suatu pemikiran disebut lurus dan tepat, apabila pemikirn itu sesuai dengan hukum-hukum serta aturan-aturan yang sudah ditetapkan dalam logika.
Dengan demikian kebenaran juga dapat diperoleh dengan lebih mudah dan aman. Semua ini menunjukkan bahwa logika merupakan suatu pegangan atau pedoman untuk pemikiran.
Macam-macam logika.
Logika dapat dibedakan atas dua macam, namun keduanya tidak dapat dipisahkan.
a. Logika Kodratiah
Akal budi (pikiran) bekerja menurut hukum-hukum logika dengan cara spontan. Tetapi dalam hal-hal tertentu (biasanya dalam masalah yang sulit), akal budi manusia maupun seluruh diri manusia bisa dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subjektif. selain itu, perkembangan pengetahuan manusia sendiri sangat terbatas.
Hal-hal ini menyebabkan kesesatan tidak terhindarkan. Walaupun sebenarnya dalam diri manusia sendiri juga ada kebutuhan untuk menghindari kesesatan tersebut. Untuk menghindari kesesatan itulah, dibutuhkan ilmu khusus yang merumuskan azaz-azaz yang harus ditepati dalam setiap pemikiran, yaitu logika ilmiah.
b. Logika Ilmiah
Logika ini membantu logika kodratiah. Logika ilmiah memperhalus dan mempertajam akal budi, juga menolong agar akal budi bekerja lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah, dan lebih aman. Dengan demikian kesesatan dapat dihindarkan, atau minimal bisa dikurangi dengan kadar tertentu. Logika inilah, yang dimaksud mempunyai hukum-hukum atau azaz-azaz yang harus ditepati.
Dalam penyelidikan hukum-hukum logika, dapat diuraikan bahwa pemikiran manusia terjadi tiga unsur. Yaitu pengertian-pengertian atau kata, kemudian kata atau pengetian itu disusun itu sedemikian tupa sehingga menjadi keputusan-keputusan. Akhirnya keputusan-keputusan itu disusun menjadi penyimpulan-penyimpulan.
Dapat dijelaskan bahwa hasil yang diperoleh dari mempergunakan suatu teknik (logika), akan tergantung dari baik-buruknya alat bahasa yang digunakan.
Penggunaan bahasa sebagai alat logika harus memperhatikan perbedaan antara bahasa sebagai alat logika dan bahasa sebagai alat kesusasteraan. Kita ambil contoh dari pernyataan “Lukisan itu tidak jelek”, maka yang saya maksud lukisan itu belum dapat dikatakan indah, atau saya bermaksud lukisan itu belum dapat dikatakan indah, namun saya tidak berani untuk mengatakan bahwa lukisan itu jelek. Logika hanya dapat memperhitungkan penilaian-penilaian yang isinya dirumuskan secara seksama, tanpa suatu nilai perasaan.
Penggunaan bahasa sebagai alat dari logika masih memiliki kekurangan. Contohnya puisi yang diubah ke dalam bentuk prosa. Puisi tadi akan kehilangan nilai puisi-nya, pikiran yang tadi muncul didalam puisi dengan indahnya tidak lagi menghantarkan maknanya kepada si pembaca. Hakekat kesusastraan berada di atas hubungan dan batas-batas logika, bahkan keindahana dalam puisi bertentangan syarat-syarat logika.
Begitu pula terjadi didalam peribahasa, perumpamaan-perumpamaan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari mungkin dapat dimengerti seperti “bintang lapangan”, “kupu-kupu malam”. Syarat-syarat logika dalam pembentukan peribahasa diabaikan didalam susunan kata –katanya dan isinya. Bahasa sebagai alat logika memiliki kekurangan–kekurangan, karena sebagaian besar bahasa berkembang dan dipengaruhi oleh proses berpikir secara pre-logis (tidak logis) seperti simbolisme didalam mitologi.
Jadi,bahasa memiliki dua fungsi yang dilihat dari segi perkembangannya. Bahasa lebih mudah digunakan pada kesusastraan daripada sebagai alat pemikiran ilmiah umumnya khususnya pada logika.
Menyoroti beberapa dari gambar yang paling menakjubkan fotografi alam.
1. Machu Picchu
Inilah Machu Picchu, kota dari peradaban Inca yang hilang. Letaknya di Lembah Urumba, Peru , di puncak gunung, 2430 meter diatas permukaan laut. Tempat ini dibangun pada puncak kejayaan peradaban mereka, tahun 1460-an.
3. College the Valleyfield
Sebuah universitas pendidikan di Quebec , Kanada, dengan pemandangan kampus yang tidak ada duanya di dunia.
4. Benteng Chittogarh
Chittorgarh Fort dianggap sebagai benteng terbesar di India dan yang terbaik di negara bagian Rajasthan. Benteng ini dibangun di atas perbukitan seluas 2,8 km2 (1.1 mil²) pada abad ke-7 Masehi. Raja yang membangun adalah Iwan Fals Rawal dengan tujuan sebagai maskawin bagi putri Solanki.
5. Sebuah Kota Di Dalam Gunung
Lihatlah kedahsyatan pintu gerbang raksasa ini. Petra , adalah kota yang dibentuk di dalam sebuah gunung batu di Yordania. Tempat ini awalnya dibangun 100 tahun sebelum masehi oleh bangsa Nabatean. Petra dulu sempat berkembang menjadi pusat perdagangan yang makmur di zaman Romawi karena letaknya yang strategis di Arabia . Didalamnya juga terdapat aliran sungai bawah tanah yang airnya berlimpah.
6. laut Arktik
Berdayung santai di laut Arktik yang sejernih kristal (tapi dingiiinn). Arktik adalah wilayah di Kutub Utara bumi (dari Bahasa Yunani yang berarti Beruang).
1. Machu Picchu
Inilah Machu Picchu, kota dari peradaban Inca yang hilang. Letaknya di Lembah Urumba, Peru , di puncak gunung, 2430 meter diatas permukaan laut. Tempat ini dibangun pada puncak kejayaan peradaban mereka, tahun 1460-an.
2. cinque Terre
Cinque Terre , Riviera , adalah salah satu tujuan wisata paling populer di Italia. Kota yang terkenal keindahannya ini dibangun selama ratusan tahun, dan keunikannya tetap terjaga.. Makanan laut disini juga sangat istimewa, tentu karena letaknya yang di pinggir laut Mediterania (Bagian dari UNESCO World Heritage Site).3. College the Valleyfield
Sebuah universitas pendidikan di Quebec , Kanada, dengan pemandangan kampus yang tidak ada duanya di dunia.
4. Benteng Chittogarh
Chittorgarh Fort dianggap sebagai benteng terbesar di India dan yang terbaik di negara bagian Rajasthan. Benteng ini dibangun di atas perbukitan seluas 2,8 km2 (1.1 mil²) pada abad ke-7 Masehi. Raja yang membangun adalah Iwan Fals Rawal dengan tujuan sebagai maskawin bagi putri Solanki.
5. Sebuah Kota Di Dalam Gunung
Lihatlah kedahsyatan pintu gerbang raksasa ini. Petra , adalah kota yang dibentuk di dalam sebuah gunung batu di Yordania. Tempat ini awalnya dibangun 100 tahun sebelum masehi oleh bangsa Nabatean. Petra dulu sempat berkembang menjadi pusat perdagangan yang makmur di zaman Romawi karena letaknya yang strategis di Arabia . Didalamnya juga terdapat aliran sungai bawah tanah yang airnya berlimpah.
6. laut Arktik
Berdayung santai di laut Arktik yang sejernih kristal (tapi dingiiinn). Arktik adalah wilayah di Kutub Utara bumi (dari Bahasa Yunani yang berarti Beruang).
Bila malam tiba ketika kehidupan bak simponi dan nyanyian. Bagi orang-orang yang sholeh kehidupan berupa air mata dan panjatan doa. Disaat sebagian orang malam terasa suram dan sunyi. Bagi orang-orang sholeh, malah berlinangan air mata dan dzikir.
Wahai saudaraku yang memiliki hati lembut telah berapa banyak Air mata yang menetes. Jiwa yang tenang, bahagia dan diliputi kegembiraan. Kebahagiaan bagi orang-orang yang beriman. Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memberitahukan kepada kita.
‘Dan mereka tersungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk’ (QS. al-Isra’ :109).
Suatu keelokan dan kejayaan dunia yang sesaat itu adalah hari ketika seorang hamba bersujud kepada Sang Khaliq. Berdoa memanggilNya, takut dan khawatir kepadaNya. Lalu sang hamba menjadi bersinar. Dada menjadi lapang dan wajah menjadi berseri-seri.
Beruntunglah orang yang bertasbih, sementara orang lain tertidur lelap. Ia sematkan suatu keinginan diantara tulang rusuk sehingga ketenangan dan kekhusyukan meliputinya berdzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan bercucuran air mata dan bercahayalah air mata itu di esok hari sebagai menerang jalan menuju padang mahsyar karena bersujud kepada Allah di malam yang menakjubkan. Beruntunglah kita!
Langganan:
Komentar (Atom)











- Follow Us on Twitter!
- "Join Us on Facebook!
- RSS
Contact